kenapa produksi garam harus dikurangi pada penderita hipertensi?
jawab:
MEKANISME HIPERTENSI
menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal.
↓
Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal.
↓
Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler
↓
aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal
↓
Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler
↓
meningkatkan volume dan tekanan darah.
Natrium dan klorida merupakan ion utama cairan ekstraseluler.
Konsumsi natrium yang berlebih
↓
menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat.
↓
Meningkatnya volume cairan ekstraseluler
↓
hipertensi.
Karena itu disarankan untuk mengurangi konsumsi natrium/sodium.
Sumber natrium/sodium yang utama adalah:
¢ natrium klorida (garam dapur),
¢ penyedap masakan (monosodium glutamat = MSG), dan sodium karbonat.
¢ Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh.
Imbangi Kalium
PERAN KALIUM PADA PENDERITA HIPERTENSI
Imbangi Kalium
¢ Berbeda halnya dengan natrium, kalium (potassium) merupakan ion utama di dalam cairan intraseluler.
¢ Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium.
¢ Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler,
¢ sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah.
¢ Dengan demikian, konsumsi natrium perlu diimbangi dengan kalium. Rasio konsumsi natrium dan kalium yang dianjurkan adalah 1:1. Sumber kalium yang baik adalah buah-buahan, seperti korma, pisang, apel, jeruk, dan lain-lain.
STADIUM HIPERTENSI
PENGOBATAN HIPERTENSI
Pilihan terapi untuk pemula
¢ Hipertensi derajat satu:
¢ Diberikan diuretik golongan tiazid, ACE, beta blocker, Ca antagonis, atau kombinasi.
¢ Hipertensi derajat dua:
¢ diberikan 2 macam.
¢ Tiazid dan penghambat ACE, antagonis ARB atau beta blocker atau Ca antagonis.
¢ Jika tekanan darah tak tercapai optimalkan dosis atau penambahan jenis obat hingga tekanan darah tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
1. Price, Sylvia A dan Wilson, Lorrain M, 2005, Patofisiologi Konsep Klinis Proses- proses Penyakit, edisi 6, Jakarta: EGC.
2. Rani A, dkk, 2008, Panduan Pelayanan Medik, Jakarta : PB PABDI
3. Sudoyo, Aru W, dkk, 2007, Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, edisi IV, Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia.
Terima kasih sekali.
BalasHapusTerkadang mungkin teman2 yg belum bisa untuk mengurangi garam dalam konsumsi hariannya akan mengalami kesulitan membiasakan diri. Syukurnya, sekarang sudah ada trik agar dapat mengurangi konsumsi garam secara alami. Di antaranya adlah dengan memakan makanan atau hidangan yang segar. Hal ini agar mengalihkan perhatian kita dari kelezatan garam menjadi kelezatan kita akan segarnya makanan atau hidangan tersebut. Say berhasil mendapatkan infonya dari sini http://goo.gl/B4nnj6
BalasHapusterimakasih atas informasinya untuk mengurangi kelebihan garam saya punya tipsnya disini https://goo.gl/4mTnqe
BalasHapus