Jumat, 27 Mei 2011

WASPADALAH TERHADAP PENYAKIT DIABETES (KENCING MANIS)

Penyakit diabetes merupakan penyakit metabolik. bersifat herediter/diturunkan. penyakit diabetes ada yg diderita sejak kecil (diabetes tipe 1) dan ada yg diderita setelah dewasa (diabetes tipe 2).

jika anda telah didiagnosis menderita DM, maka anda harus terus memakan obat selama hidup anda, karena jika anda tidak mengkonsumsi obat, maka dengan kadar gula yg tinggi, anda bisa mengalami komplikasi dari diabetes tersebut.


Keluhan khas DM:
Poliuri (banyak pipis), polidipsi (sering haus), polifagi (banyak makan), penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Keluhan tidak khas DM:
kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, pruritus vulvae pada wanita.

jika anda telah mengalami gejala khas diabetes melitus, segera cek laboratorium dan periksakan diri anda ke dokter terdekat.

laboratorium yg dipakai untuk mendiagnosis diabetes melitus:
  • GDS dilakukan sewaktu, bisa kapan saja. jika hasilnya >200 mg/dl segera kunjungi dokter anda, dan beritahukan hasilnya.

¢ GDP gula darah puasa dilakukan setelah puasa 8-10 jam pada malam hari tidak mengkonsumsi apapun, tapi boleh minum air putih. setelah 8 atau 10 jam, segera cek gula darah anda. jika hasilnya > 126 mg/dl. segera kunjungi dokter anda dan beritahukan hasilnya.

¢  TTGO (tes toleransi glukosa oral), > 200 mg/dl (biasa dilakukan oleh para dokter untuk lebih memastikan apakah anda menderita DM atau tidak).


TERAPI

terapi untuk pasien dengan diabetes melitus pertamakali, jika kadarnya tidak terlalu tinggi. maka pasien biasanya tidak perlu meminum. cukup dengan edukasi, perencanaan makanan dan latihan jasmani.

¢  Edukasi
  Meliputi pemahaman tentang penyakit DM, diberitahukan tentang apa itu diabetes, dan resiko tau komplikasi yg akan dialami jika pasien tidak meminum obat secara teratur, dan efeksamping dari obat yg akan dialami pasien, dan tindakan cepat pada pasien yg mengalami efeksamping obat tersebut.
¢  Perencanaan makanan
  Konsul gizi (standar komposisi makanan karbohidrat 60-70%, protein 10-15% dan lemak 20-25%). sebaiknya pada penderita diabetes, harus melakukan konsultasi pada bagian gizi, karena akan diberikan pendidikan tentang pola makan yg baik untuk pasien tersebut.
¢  Latihan jasmani (3-4 kali seminggu ± 30 menit).
  prinsip : continue, rhytmical, interval, endurance. olah raga sangat penting untuk pasien diabetes, karena dapat mengurangi komplikasi yang dihadapi pasien tersebut.

Intervensi farmakologis:
¢  Pemicu sekresi insulin : sulfonilurea, glinid
¢  Penambah sensitivitas terhadap insulin : metformin, tiazolidindion.
¢  Menghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa

Insulin
¢  Indikasi:
¢  Penurunan berat badan yang cepat
¢  Hiperglikemi berat yang disertai ketosis
¢  Ketoasidosis diabetik
¢  Gagal dengan kombinasi OHO.
¢  Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke).
¢  Kehamilan dengan diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan.
¢  Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
¢  Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO

Komplikasi yang mungkin dapat dialami oleh penderita.

¢  Akut
  Ketoasidosis diabetik, biasanya sering terjadi pada pasien muda yg mengalami diabetes tipe 1, dia biasa dipicu oleh infeksi. gejalanya tampak lemas karena mengalami dehidrasi, dan juga ditemukan pernapasan kusmaul, jika anda menemukan pasien tersebut maka harus dilakukan penatakalsanaan ketoasidosis diabetik.
  Hipoglikemia : gejala awal sangat mirip dengan orang yg kelaparan, apabila tidak langsung diberikan makanan atau minuman yg manis-manis, maka orang tersebut dapat jatuh kedalam kondisi yg gawat, seperti penurunan kesadaran, koma, dan meninggal.

¢  Komplikasi kronis diabetes mellitus, karena karbohidrat yg kita makan akan dirubah menjadi glukosa dan glukosa yg ada didalam tubuh sebagian akan dirubah menjadi sorbitol, sorbitol ini akan menempel pada pembuluh darah, menyebabkan plak aterosklerosis sehingga dapat menyumbat pembuluh darah pada organ-organ tubuh kita. 

Makroangiopati :
  1.     Pembuluh koroner
  2.     Vaskuler perifer
  3.     Vaskuler otak

¢  Mikroangiopati
¢  Kapiler retina
¢  Kapiler renal
¢  Neuropati
¢  Kaki diabetik
¢  Disfungsi ereksi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar